OLE777 – Di tengah kebangkitan sepak bola Indonesia, muncul satu nama yang dengan cepat mencuri perhatian para penggemar Garuda — Jay Idzes. Bek jangkung kelahiran Belanda ini kini menjadi salah satu pemain kunci dalam skuad Tim Nasional Indonesia. Bermain di level tertinggi Eropa dan memilih membela Merah Putih lewat jalur naturalisasi, Jay menjadi simbol harapan baru bagi sepak bola nasional.
Latar Belakang: Darah Indonesia, Karier Eropa
Jay Idzes lahir pada 2 Juni 2000 di Mierlo, Belanda. Meski tumbuh besar di tanah Eropa, darah Indonesia mengalir dalam dirinya dari sisi keluarga. Ia memulai karier sepak bolanya di akademi top Belanda seperti PSV Eindhoven dan VVV-Venlo, sebelum debut profesional bersama FC Eindhoven pada usia 18 tahun.
Karier Jay terus menanjak. Setelah tampil impresif di FC Eindhoven, ia bergabung dengan Go Ahead Eagles, di mana ia turut membantu klub tersebut promosi ke Eredivisie (liga tertinggi Belanda). Namun pencapaian terbesarnya datang saat hijrah ke Italia dan memperkuat Venezia FC.
Di musim 2023/2024, Jay menjadi pilar penting di lini belakang Venezia. Penampilannya yang solid mengantarkan klub tersebut promosi ke Serie A, liga top dunia tempat para legenda bermain. Di usia 25 tahun, Jay telah menginjak panggung elit Eropa — dan ia melangkah ke level yang lebih tinggi: membela Timnas Indonesia.
Pilih Indonesia: Dari Eropa untuk Garuda
Meski memiliki opsi untuk bermain bersama Timnas Belanda, Jay Idzes memutuskan untuk membela Indonesia, negara asal leluhurnya. Ia resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada tahun 2023 melalui proses naturalisasi yang difasilitasi oleh PSSI dan pemerintah.
Debutnya bersama Garuda datang pada laga FIFA Matchday melawan Libya pada November 2023. Sejak saat itu, Jay langsung menjadi starter reguler di lini pertahanan skuad Shin Tae-yong. Dengan tinggi 190 cm, kemampuan duel udara, serta ketenangan mengontrol bola, Jay menjadi sosok “tembok” yang sulit ditembus lawan.
Gaya Bermain: Bek Modern, Cerdas dan Tenang
Jay Idzes adalah bek tengah bertipe modern. Ia bukan hanya kuat dalam duel fisik, tapi juga pintar membaca arah serangan lawan dan mampu membangun serangan dari belakang. Postur tingginya memberi keunggulan dalam duel udara, sementara pengalamannya di Eropa membentuk mentalitas dan visi bermain kelas atas.
Pelatih Shin Tae-yong kerap memuji konsistensi dan profesionalisme Jay. Ia juga mampu membimbing pemain-pemain muda Indonesia di lini belakang, seperti Rizky Ridho dan Justin Hubner.
Harapan untuk Piala Dunia 2026
Dengan format baru Piala Dunia 2026 yang memperluas jumlah peserta menjadi 48 tim, peluang negara-negara Asia — termasuk Indonesia — untuk lolos menjadi lebih besar. Jay Idzes adalah bagian dari generasi emas Garuda yang sedang dibangun untuk mengejar mimpi besar itu.
Dipadukan dengan pemain-pemain naturalisasi lain seperti Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Rafael Struick, serta talenta lokal seperti Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, dan Witan Sulaeman, Indonesia kini punya pondasi tim yang kompetitif secara regional dan berpotensi bersaing di level dunia.
Jay sendiri menyatakan kebanggaannya bisa membela Indonesia:
“Saya merasa terhormat bisa bermain untuk negara leluhur saya. Suporter Indonesia sangat luar biasa, dan saya ingin memberikan yang terbaik di setiap pertandingan.”
Penutup
Jay Idzes bukan hanya bek tangguh di atas lapangan. Ia adalah representasi mimpi besar sepak bola Indonesia — bahwa dengan kerja keras, komitmen, dan semangat nasionalisme, Garuda bisa terbang tinggi, bahkan di langit dunia.
Kini, mata jutaan pecinta sepak bola Indonesia tertuju padanya, menanti aksi-aksi gemilang Jay dalam mewujudkan ambisi: membawa Indonesia ke Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Leave a Reply