Musim ini, AS Roma punya nama baru yang langsung mencuri perhatian: Artem Dovbyk. Striker asal Ukraina ini datang dengan segudang ekspektasi, dan sejauh ini, dia berhasil membuktikan bahwa dirinya bukan rekrutan sembarangan.

Dovbyk dikenal sebagai penyerang haus gol. Sebelum gabung Roma, namanya sudah harum di liga Spanyol bersama Girona. Di sana, dia tampil tajam dan konsisten, bahkan sempat jadi top skor sementara La Liga. Nggak heran kalau akhirnya Roma kepincut dan memboyongnya ke Olimpico.

Awal yang Menjanjikan

Sejak debutnya di Roma, Dovbyk langsung tancap gas. Dengan postur tinggi besar dan finishing mematikan, dia jadi momok buat bek-bek Serie A. Nggak cuma jago sundulan, Dovbyk juga lincah dan punya tendangan keras dari luar kotak penalti. Kombinasi yang lengkap buat seorang striker modern.

Pelatih Roma, Daniele De Rossi, juga kasih kepercayaan penuh. Dovbyk sering jadi starter dan udah beberapa kali cetak gol penting, termasuk di laga besar lawan tim-tim papan atas. Fans Roma pun mulai jatuh hati sama gaya mainnya yang agresif tapi efisien.

Adaptasi Cepat di Italia

Biasanya, pemain yang baru pindah ke Serie A butuh waktu buat adaptasi. Tapi Dovbyk beda. Dia langsung nyetel dengan gaya main Italia yang taktis dan keras. Kemampuan fisiknya jadi modal besar, apalagi dia juga cepat belajar dari rekan-rekannya di Roma.

Bahkan media Italia mulai menyebut Dovbyk sebagai “penerus Dzeko” di lini depan Giallorossi. Meski gaya mainnya sedikit beda, efektivitasnya di depan gawang bikin perbandingan itu terasa masuk akal.

Target Besar Bersama Roma

Dengan performa ciamik di awal musim, Dovbyk punya target besar: bawa Roma kembali ke Liga Champions. Selain itu, dia juga ingin bersaing dalam perebutan top skor Serie A. Ambisi besar ini sejalan dengan tekad klub untuk kembali ke papan atas sepak bola Eropa.

Roma sendiri sedang membangun ulang kekuatannya, dan Dovbyk jelas jadi salah satu pilar utama proyek ini. Fans berharap dia bisa jadi solusi jangka panjang di lini depan—bukan cuma untuk satu musim, tapi bertahun-tahun ke depan.

Siap Menggebrak Eropa

Selain fokus di Serie A, Roma juga ingin bicara banyak di kompetisi Eropa. Dan di sinilah Dovbyk bisa unjuk gigi lebih jauh. Dengan gaya main yang cocok untuk pertandingan internasional, dia bisa jadi kunci buat Roma dalam misi meraih trofi Eropa.

Kalau terus tampil konsisten, bukan nggak mungkin Dovbyk bakal jadi nama besar di sepak bola dunia. Usianya masih 27 tahun—masih banyak ruang buat berkembang dan menulis sejarah bersama Roma.

Kesimpulan:
Artem Dovbyk bukan cuma striker baru Roma, tapi juga simbol harapan baru. Dengan ketajaman, fisik kuat, dan mental baja, dia siap jadi mesin gol yang membawa Giallorossi kembali ke jalur juara. Buat fans Roma, bersiaplah jatuh cinta sama Dovbyk, karena striker ini bukan cuma numpang lewat.

Nonton live streaming sports: Bundesliga, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Eropa hingga Liga 1 Indonesia GRATIS di link live streaming OLELIVE di sini GRATIS!

Mainkan game prediksi bola di OLE777 – Sponsor Resmi Chelsea FC!