Perjalanan Karier Achraf Hakimi

Achraf Hakimi Mouh, lahir di Madrid pada 4 November 1998, adalah salah satu pemain kunci Paris Saint-Germain (PSG) dan tim nasional Maroko. Karier sepak bolanya dimulai dari akademi Real Madrid, lalu menembus tim utama pada 2017. Ia sempat dipinjamkan ke Borussia Dortmund di Bundesliga, di mana ia meraih gelar DFL-Supercup 2019. Setelah itu, Hakimi bergabung dengan Inter Milan dan membantu klub Italia tersebut meraih gelar Serie A musim 2020–21, gelar liga pertama Inter dalam 11 tahun.

Pada Juli 2021, PSG resmi merekrut Hakimi dengan biaya transfer sekitar 60 juta euro. Sejak saat itu, ia menjadi andalan di lini pertahanan dan serangan PSG, terutama sebagai bek kanan yang dikenal dengan kecepatan, determinasi, dan kemampuan menyerang yang luar biasa.

Prestasi Bersama PSG

Hakimi langsung berkontribusi besar sejak musim pertamanya di PSG. Ia membantu klub meraih berbagai gelar domestik, termasuk Ligue 1 dan Piala Prancis. Musim 2024–2025 menjadi puncak kariernya di PSG dengan membawa klub tersebut meraih treble winner: juara Ligue 1, Piala Prancis, dan untuk pertama kalinya, Liga Champions Eropa.

Pada final Liga Champions 2024–2025 melawan Inter Milan, Hakimi menjadi sorotan setelah mencetak gol pembuka dalam kemenangan telak 5-0 untuk PSG. Menariknya, ia memilih tidak merayakan gol tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada mantan klubnya, Inter Milan, yang pernah membesarkan namanya. Sikap ini menuai pujian dan perbincangan hangat di kalangan penggemar dan pengamat sepak bola.

Penghargaan Individu

Musim 2024–2025 juga membawa prestasi individu bagi Hakimi. Ia dinobatkan sebagai pemenang Prix Marc-Vivien Foé 2025, penghargaan untuk pemain Afrika terbaik di Ligue 1. Hakimi menjadi pemain Maroko keempat yang meraih penghargaan ini, membuktikan konsistensinya sebagai salah satu bek kanan terbaik dunia.

Kisah Inspiratif dari Keluarga Sederhana

Di balik gemerlap kariernya, Hakimi memiliki kisah hidup yang menginspirasi. Ia berasal dari keluarga sederhana; sang ibu pernah bekerja sebagai asisten rumah tangga di Spanyol, sementara ayahnya adalah pedagang kaki lima. Meski hidup dalam keterbatasan, Hakimi tidak pernah malu mengakui latar belakang keluarganya. Ia bahkan menunjukkan kasih sayang mendalam kepada ibunya, seperti saat memeluk dan mencium sang ibu di tribun usai membawa Maroko lolos dari babak 16 besar Piala Dunia 2022.

“Saya bangga dengan ibu saya. Dia telah berkorban banyak untuk saya. Semua ini untuk keluarga ujar Hakimi dalam beberapa kesempatan.

Kesimpulan

Achraf Hakimi bukan hanya pemain kunci PSG, tetapi juga simbol inspirasi bagi banyak orang. Dengan kerja keras, dedikasi, dan rasa hormat pada keluarga serta klub lamanya, Hakimi membuktikan bahwa mimpi besar bisa diraih siapa saja, tanpa memandang latar belakang. Keberhasilannya di PSG dan penghargaan individu yang diraih semakin mengukuhkan namanya sebagai salah satu pemain terbaik dunia saat ini.

Nonton live streaming sports: Bundesliga, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Eropa hingga Liga 1 Indonesia GRATIS di link live streaming OLELIVE di sini GRATIS!

Mainkan game prediksi bola di OLE777 – Sponsor Resmi Chelsea FC!